hope

Today, i feel like i lost hope.
Actually, i often feel like that. 
And this is the story behind.

So, karena sudah hampir 1 bulan disini menganggur, ditambah adanya pertanyaan yg dilontarkan ttg pekerjaanku, aku jd agak tertekan. Mencari pekerjaan kesana kemari , dg usia segini, 46 tahun, apa emang sesusah ini ya ?
Ini pengalamanku.
Pertama, atas rekomendasi ipar, aku melamar di distributor sepatu. Disana ada wawancara singkat, plus tes kepribadian. Lowongan yg hendak diisi adalah sebagai admin. Lamanya wawancara plus tes sekitar 1 jam.
Hasilnya, tidak ada panggilan kerja.

Kedua, aku melamar di perusahaan yg lebih besar, sebuah PT yg mendistribusi aneka produk, atas bantuan rekomendasi seorang teman.
Disana dilakukan tes matematika, tes ekonomi, tes psikologi dan terakhir wawancara. Total waktu melakukan itu semua ditambah waktu menunggu adalah hampir 2 setengah jam. Hasilnya, tidak ada panggilan kerja.

Ketiga, melalui aplikasi indeed saya melamar sebagai admin sebuah kursusan Lego. Ada feedback mail dari pemilik kursus. Dijanjikan jadwal wawancara, tapi kemudian tidak ada kabar. Setelah kira2 2 minggu, saya kembali berkirim pesan kepada pemilik kursusan via indeed. Ada balasan, dan ada undangan wawancara. Tapi saya sangat menyesal tidak bisa menghadiri wawancaranya, krn sedang di jalan dan batrei HP sekarat. Saya meminta jadwal ulang, yg disetujui, dan diberi jadwal baru. Namun jadwal itu tidak dipenuhi. Yah .. begitulah ..

Apa memang saya ga bisa kerja lagi di usia segini? Apa memang saya sebaiknya bisnis saja ? Ya, saya tahu kalau bisnis pasti bisa jalan.
 Hanya saja modalnya agak besar. Tapi pasti bisa. Saya yakin banget. 

Banyak hal yg berkecamuk di pikiran saya. Semuanya, tentang rencana dan harapan bila bekerja. Dan semua pemikiran itu sia2. Apa seharusnya aku berhenti berharap, seperti yg dikatakan sheila on 7? 

Tak ada bila. Yang ada hanya saat ini. Sebaiknya aku merencanakan menyewa sebuah tempat kecil utk usaha saja. Tidak perlu besar. Yg penting cukup nyaman dan aman. Ya, sebuah tempat kecil untuk sebuah bisnis. 

Selesailah sudah pengharapanku thd pencarian kerja ini. Cukuplah sudah aku berulang kali kehilangan hope, sampai aku sudah mulai lelah berharap. Cukuplah. Dan terima kasih untuk semuanya yg sudah mengetes diriku, hendak mengetahui kepribadianku. Terima kasih untuk menghidupkan ku sedikit dengan harapan dan berakhir dengan kekecewaan. 

Terima kasih